cerpen anak smp – beasiswa


MUSIM HUJAN MUSIM PLASTIK
Pagi aja udah hujan apalagi nanti siang, siap siap ahh , nanti sebelum sekolah cari plastik dulu di tempat sampah . Cuci trus bawa dech ke sekolah biar baju , sepatu dan buku gak basah . ini dia plastik yang besar . kemudian ada seseorang sedang memandangiku . lalu aku melihatnya ternyata Quinsha, anak dari pemilik sekolahku . aku tak pernah bergaul dengannya karena aku sungkan . Lalu, dia menyapaku.
“Hei… kamu kan Seruni , ya kan !anak ….?Hmm ya sudahlah . “
“Ada apa … Ya ? kalau saya boleh tau “
“Gak ada apa apa kok . Kamu lagi buang sampah juga ya …? “
“Ndak lagi cari plastik bekas buat ngamanin buku – buku . Nanti kalau hujan, buku saya tidak basah”
“ Oo… ni dah 06.30 nanti telat lho ! “
“ Ooo…. Iyaa , maaf ya mbak !”
“Rumah kamu mana nanti bareng aja , kalau deket “
“ Belakang rumah mbak . gubuk reot itu .”
Keesokan harinya, Shasha akan berangkat sekolah bersama ayahnya
“Wahh sarapan dah jadi ya … aku buatin bekal ya, Bi ?”
“Iya, Non ”
“ Buat apa, Sha?”
“Buat makan lah”
“ Ya sudah kalau gitu”
“Yuk berangkat ”
“ Papa tunggu dulu ya ,aku cari Seruni dulu .”
“ Seruni yang rumahnya belakang rumah kita ini ?”
“ Iya lah mana lagi . “
Shasha mendatangi rumah Seruni bermaksud ingin mengajak berangkat bersama
“Ibuk … assalamuallaikum! Seruni udah berangkat buk ? “
“Udah, non !”
“Naik apa? Aku gak dengar ada kendaraan lewat depan rumah ?”
“Jalan kaki .”
“Hah… mmm ya udah buk , saya permisi dulu …!”
“ Iya “
“ Pa… buru ngebut ya… soalnya Seruni udah berangkat jalan kaki, kasihan tau !”
“Ok … lho kan jauh banget “
“ makanya…?!“
“Ok yuk “
Di tengah perjalanan, mereka bertemu Seruni yang sedang jalan kaki
“Hmmm… itu nggak, Sha!?”
“Ee iya iya bener . buruan pa deketin”
“ Pim….pim “ (Suara klakson mobil Quinsha)
“Iya ada apa ? Ee … mbak Shasha !”
”Buruan naik ! “
“Nggak usah, Mbak! masak anak gembel kaya saya naik mobil beginian , nggak cocok lah “
“Udah masuk ..! Kamu masih anggep aku temen kan ?”
“Ii… iya “
“Non, saya turun sini aja gak enak sama temen temen “
“Tunggu dulu, nie surat beasiswa kamu , dan ini surat lomba kamu. Aku yang ngedampingin. Jadi, aku minta nanti siang kamu ke rumah aku ya … kita belajar bareng !”
“Iya, kalau kerjaan rumah saya udah kelar .”
“Ya udah kalo mau turun . ati ati ya….!”
“ Iya ,Non .”
“Jangan panggil non ,panggil aja Shasha , ya!”
“Iya .”
“oh ya , ini juga bekal buat kamu ya …! Di makan, kamu pasti tadi belum sarapan kan ? jangan ditolak ! da… Aku duluan ya…!”
Di sekolah, Seruni bertemu dengan teman sekampungnya. Dia heran karena Seruni dating lebih awal, tidak seperti biasanya.
“Runi, kamu kok udah nyampe?” kata Ujang (temen satu kampungnya ) “Aku yang diboncengi naik motor aja baru nyampe .”
“Ahh,nggak juga . “
“klau gitu nanti kamu pulang sendiri aja ya … nggak nebeng aku terus, aku males satu motor sama kamu temen temen jadi ngatain aku temennya gembel . Aku kan malu jadi nanti kalau bapakku jemput kamu ngumpet .Awas lu !”
Pada waktu istirahat aku memakan bekal yang dikasih oleh Shasha . rasanya enak banget. Lalu ketika aku hendak menyantapnya lalu Zizka menjatuhkan bekal itu dari bangku jatuh ke bajuku. Sayur yang hangat menumpahi bajuku lalu menginjak bekal dari Shasha. Kemudian, Shasha pun datang
“Ada apa ini ?”
“Ni masak anak gembel kaya’ dia bisa bawa bekal enak kaya gini . Gak mungkin kan ,ya udah aku buang aja dari pada dia makan barang haram .”
“ Enak aja, bekal itu pemberian dariku tau… !aku gak mau temenan sama kamu lagi tau..!!! “
“Udah bel masuk tuh, kamu balik ke kelas aja, sha! Gak papa kok , bener !”
“Ya udah ya…!”
‘Tet…tet…tet’ bunyi bel sekolah menandakan waktunya pulang . hujan deras banget aku membungkus bukuku,mencopot sepatu dan ganti baju. Semuanya aku masukkan ke kantong plastik yang kuambil dari tempat sampah Shasha tadi pagi , oh ya tadi aku kan udah janji mau belajar bareng Quinsha. Aku harus cepat pulang nanti Quinsha nunggu lama aku gak usah nunggu hujan reda deh. Jantungku berdetak kencang. Sejak kejadian musibah tetanggaku yang mati tersambar petir aku jadi takut banget sama yang namanya kilat / petir . tapi aku harus terus melangkah, aku tidak boleh mengecewakan Shasha yang sudah baik sama aku ! di jalan, tiba tiba kepalaku pusing banget lalu aku pingsan di jalan. Dari kejauhan Nampak mobil Shasha melintas
“ Eee… tunggu siapa tuh, Pa ? itu bukannya Seruni ya ? “
“Udah masukin mobil aja”
Lalu papa Shasha mengundang dokter dan Seruni diperiksa ternyata itu karena ia belum makan aja dan masuk angin. Ketika Seruni bangun , ia sudah terbaring di kamar Shasha lalu di suapin Shasha makan dan minum obat. Lalu, istirahat sejenak dan belajar setelah itu . Shasha mengantar Seruni pulang. Sesampainya di rumah Seruni , Shasha memberi jas hujan dan sepeda lamanya . Aku pun bertanya, “kenapa ? ini kan sepeda kamu?”
“Di rumah tidak terpakai, jadi buat kamu aja . Aku punya yang baru kok jadi mulai besok kita berangkat bareng , ok ?”
Aku mengucapkan banyak terima kasih sama Shasha yang telah amat teramat baik sama aku . Dari saat itu, aku terus bersama. Aku dan Shasha sering memenangkan lomba cerdas-cermat dimana – mana. hubungan kami berakhir ketika Shasha diajak mamanya untuk meneruskan kuliah di luar negeri . Aku dan Shasha hanya bisa berkomunikasi lewat email dan telepon saja . Sampai dewasa aku tidak pernah melupakanya . Sekarang aku menjadi orang yang cukup sukses . Kadang mellihat anak anak di sekitarku memakai plastik untuk senjata hujan aku sering tertawa sendiri . Aku kemudian membagikan jas hujan kepada mereka dengan cuma cuma . Itulah hidup tidak selalu pahit saja .

Penulis

nama : Linda dwi Pratiwi
Sekolah : SMP N I Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah

13 thoughts on “cerpen anak smp – beasiswa

Tinggalkan Balasan ke hidropower Batalkan balasan